Ada orang yang pernah bilang, lebih baik aku menjadi lampu yang bersinar redup, namun berada di tengah kegelapan
Daripada menjadi lampu dengan sinar yang menyala terang, namun berada di antara lampu-lampu mercusuar
Adakah kau menangkap sarkasme di sana?
Adakah kau menangkap suatu ketidakpercayaan?
Adakah kau menangkap suatu ketakutan? Suatu kerendahan?
Suatu rasa yang membuatmu terpaksa menciut, bersembunyi di balik semua digdaya
Digdaya yang seharusnya kau miliki, tapi tak pernah engkau keluarkan
Karena kau tidak memberinya kesempatan
Bah, katakan padaku apa itu kesempatan!!
Masih adakah kesempatan untuk sebuah sinar, untuk diperhatikan, apabila dia bersanding di antara jutaan lampu yang juga bersinar semua?
Sepasang mata akan bingung untuk memilih,
Kalau saja aku masih bisa memilih,
Aku bingung hendak memilih tempat yang mana
Namun sejujurnya, aku merindukan tempatku terdahulu,
Di dalam suatu ruangan yang pengap dan gelap,
Namun dengan sepasang mata yang bersorot lembut, mengucapkan terima kasih karena aku telah menerangi gelapnya
Seberapa reduppun sinarku, tapi paling tidak hanya aku seorang lampu yang menyala di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar