Selasa, 21 Agustus 2007

ijust Run !!!


18malem
Adugh,,,
aku baru sadar, hari ini lengkap sudah 3 hari tanpa nonton film. Ga tau kenapa, mulai dari sd hidup aku bener-bener terikat dengan film. Sehari aja nggak nonton film rasanya udah dehidrasi gitu, udah kayak orang yang kehilangan stimulan otaknya (emang agak hiperbolis sie, tapi at least ada sumthin' missing gitu deh).
aku bisa tuh ngomongin film sampai lupa ama sekitar, biasanya sama mas Ari, mas dari rental vcd aku ato sama aka, eks temen sekelas yang juga film freaks. Banyak bangetlah yang diobrolin, mulai dari film yang mau keluar sampe film yang udah jadul banget. Mulai dari film romance yang bisa buat nangis kayak a walk to remember sampe film kayak Score.
Tom Hanks. Itu nama yang bisa buat aku iri banget, begitu beruntungnya dia! Dalam hidupnya dia bisa jadi astronot, orang idiot, tinggal sendiri di pulau, tentara yang menginvansi pasukan Normandy, simbiologis, orang yang tinggal berbulan-bulan di airport, orang yang kena AIDS, singkatnya… wot a wonderful life, hanks! aku sendiri paling suka aktingnya dia di film Forrest Gump, film itu bener-bener nyritain tentang hidup. Tentang betapa indahnya satu hal yang dinamakan kejujuran. Tentang bagaimana mencintai seorang wanita sepanjang hidupnya, perlu dicatat, seorang wanita! Kita aja yang mungkin baru kelas 3 SMA uda pacaran berkali-kali, dia seumur hidupnya hanya mencintai seorang wanita saja! Itulah Forrest Gump. Tentang bagaimana cinta bisa mengalahkan apa pun di dunia ini. Emang Forrest Gump bukan orang yang pinter, tapi dia punya hati. DIA PUNYA HATI.
Ada salah satu quote di Forrest Gump yang sampe sekarang masih aku inget, ' Run Forrest…Run!'. Forrest Gump selalu berlari dan dengan berlari itulah dia menemukan mimpi-mimpinya. Dari menjadi pemain futbal kampusnya hingga menjadi pemain futbal nasional, kemudian dari pemain futbal menjadi tentara di Vietnam, mimpinya berlanjut menjadi pemain ping pong nasional, menjadi pengusaha udang yang sukses, menjadi orang yang mecahin rekor dengan berlari mengelilingi Amrik hingga kembali ke seorang wanita yang dicintainya. Yah, begitu indahnya saat mimpi saling berhubungan satu sama lain, mimpi-mimpi itu dengan sendirinya merajut jaring laba-labanya, terlepas kapan kita menyadarinya, tapi aku yakin banget kaLo semua orang 'hidup' itu punya mimpi. aku kasian sama orang yang gak punya mimpi. aku percaya mimpi-mimpi aku bisa terwujud asalkan aku masih bermimpi, hehe, mblibet ya?
Whateva deh, tapi bagi aku, mimpi adalah awal dari sebuah kehidupan.
Momen yang paling menyentuh bagi aku itu pas dia dikatain stupid sama orang-orang di sekitarnya dan dengan lugu dia jawab kaLo stupid thing is a stupid does. See, bahkan orang yang IQ-nya di bawah rata-rata ini lebih pinter dari kita. Dengan pandangannya yang beda tentang dunia, Forrest Gump bener-bener buat aku lebih menghargai hidup.
Itulah mengapa aku bisa seneng banget sama film, film isa buat aku ketawa ngakak, bisa buat aku marah, bisa buat aku penasaran dan bisa buat aku nangis. Nggak jarang pas aku liat film aku ngakak-ngakak sampe nangis sampe mau ngalahin banjir Jakarta tempo lalu. Dengan kepingan disc itu kita bisa liat sebuah kehidupan baru di dunia ini, wot a beautiful. Kadang ada sebuah kehidupan yang sangat menarik hingga nggak mungkin buat dilupakan begitu saja. aku suka semua film, dari yang mulai namanya film indie, film non-hollywood kaya Life is Beautiful (bener-bener life is beautiful, I think), film independent kayak Broken Flower atau Before Sunrise, film mikir kayak Godfather, 21grams, Pulp Fiction, film jadul kayak Gone With The Wind, film fantasi kayak HarPot, film humanity kayak Dead Poet society, tapi… aku paling ga suka sama film India. Rasanya nanggung banget kaLo liat film India, lagi 13 detik… eh.. nari lagi, hehe.
Hehe… kangen mas-mas movie club nih… pengen minjem tapi kok males ya? Pinjem ga ya? Pinjem ah! Dadah…. Bubye… aku minjem film dulu ya!
Theme song aku hari ini…. Big Yellow Taxi-nya Counting Crows.
:nottinghill:
::BIG FISH::

Pertama kali, film ini direkomendasikan sama mas yang jaga di Ultra. Udah lama banget. Tapi, baru kemarin aku nonton film. Dan… ini film yang penuh mimpi. Its more like a fairy tale, than a drama I think. Ini film unreal kedua setelah Harry Potter yang aku nggak boring nontonnya. Unreal, fantasi. Aku emang nggak suka sama film-film fantasi –except harrry potter-. Yah… nggak suka aja sama film-film kayak Charlie and The CF, Batman [huh… mana ada tuh kota kayak Gotham City di sini] dan film-film lain yang nggak bisa dijelaskan secara logis. Kalo kayak Spiderman kan masih bisa ditangkap nalar, nah kalau Batman?
Well, singkatnya aku nggak boring sama film ini. Mungkin karena ada seorang William Bloom yang bener-bener unbelievable, amazing! Entahlah, dia mungkin terlalu perfect untuk dapat hidup di dunia yang sesungguhnya.
William Bloom [yang senior diperanin Albert Finney, yang teen sama Ewan McGregor] tuh pria yang punya ribuan kisah buat diceritain, yang ironisnya, karena ribuan kisah itulah anaknya sendiri, William Bloom Jr. [Billy Crudup] sampai menganggap semua itu palsu, semua itu kebohongan yang besar. Emang sih diantara cerita-cerita itu ada yang palsu [ termasuk kisah lahirnya si Bloom Jr], tapi sebagian besar juga asli [yang baru diketahui Bloom Jr di pemakaman ayahnya, like… Karl the giant, Ping sama Ling, si Penyair].
'They say when you meet the love of your life, time stopped and that's true'
Quote itu muncul saat si William Bloom [yang tua] liat Sandra[istrinya, Jessica Lange] untuk pertama kalinya di sirkus. Dan itu mungkin nggak lebih dari lima menit, tapi bisa mempengaruhi tiga tahun hidupnya. Tiga tahun hidupnya? Yup, tiga tahun. Bayangkan, tiga tahun adalah waktu yang kuperlukan untuk menyelesaikan studi di senior high, sementara sekarang yang baru berjalan satu setengah tahun sudah kerasa lama banget. Si William Bloom setelah liat Sandra untuk pertama kali nanya ke orang yang punya sirkus-an itu, siapa nama si Sandra dan rumahnya [pas it kan lum tahu…]
Orang yang punya sirkus [ yang ternyata saat di malam hari bertransform menjadi anjing hutan, lho kok? Bingung kan… hehe ] ngebuat semacam perjanjian sama William Bloom yang intinya, dia akan memberitahu satu hal tentang perempuan itu sebulan sekali asalkan William kerja di sirkus-an miliknya, siang dan malam tanpa gaji. William yang memang orang yang serba spontan dan mengejutkan menerima perjanjian itu. Dan selama tiga tahun total dia menerima 36 informasi tentang Sandra sebelum akhirnya dia melamar Sandra, yang ironisnya… She's in gate. William nggak nyerah karena itu udah sifatnya, dia tetep aja kukuh sama pendiriannya. Tetep aja berjuang untuk dapetin hati Sandra, yang aku yakin hampir semua wanita di dunia ini akan tersanjung karena perjuangannya. Kayak, dia ngukir kata-kata saying di langit pakai pesawat agar si Sandra bisa liat. Atau saat dia nglamar Sandra untuk kedua kalinya, pagi hari… saat Sandra ngebuka mata dan dia buka jendela… di halaman rumahnya udah ada puluhan ribu bunga bakung kesukaannya dengan William Bloom berdiri di tengah. Hmmh… what a lucky girl.
Bayangkan seandainya ayahmu cerita hal-hal macam itu ke kamu, dapatkah kamu mempercayainya? Dan itulah yang dirasakan William Bloom Jr, dilema. Semakin lama dia menjadi semakin bingung, dia tidak bisa memisahkan mana yang fakta dan yang nggak dari ayahnya. Yang saat suatu hari dia nanya ke ayahnya, ayahnya malah bilang… itu kegagalanmu kalau kau nggak bisa memahaminya [pokoknya kayak gitu quote-nya]. Siapa yang nggak mangkel dibales kayak gitu coba?
Dan, William Bloom Jr. mulai mencoba menarik benang merah dari semua cerita ayahnya. Semua berawal saat dia menemukan dokumen tentang Jennifer di Spectra [kota fantasi yang juga pernah diceritakan ayahnya], dan saat William mengunjungi Jennifer di Spectra, dia menemukan salah satu fakta. Dari cerita ayahnya. Bahwa Spectra itu memang benar-benar ada. Hmh… it was.
Kemudian,
Satu per-satu dia sadar bahwa memang cerita-cerita yang diceritakan ayahnya itu benar. Seperti Karl the giant, si kembar Ping&Ling, si penyihir dan sebagainya.
He's really a Big Fish.
M for Mischa!

Kemarin aku liat Hannibal Rising. Nggak tau kenapa aku malah lebih memihak ke si Hannibal, well, even he's a monster but he really love his sister. Aku bener-bener yang pengen nangis pas part di mana dia ngasih adeknya makanan, yang hanya dia kunyah. Padahal dia juga laper banget pastinya.
Ingatan adalah pisau, itu akan melukaimu. Bibinya si Hannibal bilang kayak gitu ke dia. Entahlah, kalau semisal aku jadi Hannibal aku gak tau akan ngambil tindakan apa. Ada sih salah satu part yang buat aku mikir dia nggak fair, waktu dia sadar dia juga makan adiknya, si Mischa dan dia nggak memperlakukan aturan yang sama. Suicide.
Ada juga salah satu part yang buat aku keinget film The Sentinel, waktu Hannibal Lecter dites kejujuran di kantor polisi, setelah kasus pembunuhan tukang daging. Aku jadi keinget si Michael Douglas saja yang di The Sentinel digambarkan sebagai orang yang sedemikian teratur -perfect- bisa ketahuan bohong, nah si Hannibal gak ketahuan, vanilla. Bener-bener udah beku hatinya.
Uhm,
Nih film lumayan juga…
3…… ratingnya tiga dari lima!
::Mereka vs Kita::

Ada sesuatu hal yang sangat menggelitik saat tanteku menceritakan tentang sistem pendidikan di Jerman dan Indonesia. Dia dan keluarganya semula menetap di Jerman untuk keperluan studi suaminya, dan baru pulang sekitar satu bulan yang lalu. Saat aku berkunjung ke rumahnya, dia menceritakan pengalaman Lisa –anak nya yang duduk di kelas 3sd-.
Begini, saat Lisa sudah berada di sana, dia juga tidak bisa begitu saja meninggalkan studinya di sini. Jadi, keponakan aku itu harus tetap melanjutkan sekolahnya di Indonesia lewat internet dan sekaligus masuk sekolah barunya di sana. Dan saat dia sedang mengerjakan tugas dari sekolahnya di sini, seorang gurunya menghampiri dan bertanya apa yang sedang dia lakukan. Tanteku yang kebetulan juga mendampinginya menceritakan segalanya, pelajaran anak sekolah dasar yang beraneka ragam. Dari mulai science, matematika, bahasa jawa, ips, bahasa inggris, dan sebagainya, guru tadi malah memandang kasihan pada Lisa [sekedar kasih tahu, di sekolah keponakan aku itu pelajarannya hanya olahraga, bahasa jerman dan matekmatika] Dia bilang kalau system pembelajaran yang seperti itu malah merusak kreativitas anak.
Yup,
Secara keseluruhan sih aku lebih setuju dengan pemikiran orang sana. Bahkan, aku pernah membaca, ada seorang WNI yang dari kecil menetap di Amerika dan saat dia lulus senior high, dia ikut dengan keluarganya pindah ke Indonesia. Nah, di indonesia ini, dia mendaftar pada sebuah universitas dan… tidak diterima! Yang lebih membuatku shock, dia mengatakan bahwa soal-soalnya sulit-sulit sekali. Soal yang diujikan itu kalau di Amrik sana untuk anak-anak yang telah masuk ke jenjang universitas. Aduh…
Hal itu membuat aku berpikir, memang benar apa yang dikatakan Sherlock Holmes. Detektif rekaan Conan Doyle. Dia hanya mau menjejali pikirannya dengan hal-hal yang sesuai dengan bidangnya saja. Di satu sisi seperti anatomi si Holmes luar biasa hebatnya, namun dia bahkan tidak tahu ada berapa planet di tata surya kita ini. Siapakah menteri-menteri saat itu. Sekarang, coba kita ibaratkan otak kita ini seperti memori computer, bila diisi terlalu banyak, computer tidak bisa berjalan dengan lancar. Istilahnya ngadat-lah. Maka dari itu, kita harus membuang hal-hal yang nggak penting dan mengisinya dengan hal-hal yang penting saja.
Namun,
Beberapa saat hari setelah tanteku menceritakan hal itu, aku membaca sebuah buku, Traveler's Tale Belok Kanan: Barcelona! Di dalam buku itu, detailnya halaman 192 pada footnote-nya, di sana tertulis seperti ini Negara maju seringkali berisi orang-orang bodoh karena mereka mulai malas belajar setelah tahu bahwa mereka warga dari negara maju.
met ultah ya...

Teretet…teretet…teroret,
Di mana-mana selalu aku temuin spanduk tulisan Dirgahayu Republik Indonesia
Selalu aku temuin pamflet-pamflet buat ngikutin lomba-lomba 17-an
Hmmh…
Aku sungguh nyaman dengan suasana seperti ini, seperti saat-saat puasa gitu,
Suatu saat yang sakral dan ngangenin.
Tapi,
Peringatan itu sekarang nggak lagi semeriah dulu, yang di setiap kampung mesti lomba-lomba. Sekarang hanya sebagian ajah. Aku jadi inget masa-masa kecil pas masih tinggal bareng eyang. Inget deh, dulu yang namanya anak-anak [dulu pas kecil aku hiperaktif banget, segala lomba mesti ikut.] nggak ada yang namanya rasa malu. Ikut lomba maem krupuk, lomba masukin pensil ke botol dan sebagainya masih aja pede. Sekarang mah udah inget sama umur.
Yang juga ngangenin di hari-hari Agustusan gini tuh suasana sekolah saat ngikutin lomba-lomba kayak devile, gerak jalan, sepeda hias dan sebagainya. Kayak tadi sore aku sama temen-temen pasgara nganterin adek-adek yang mau lomba devile. Kebayang nggak sih, latian kita Cuma tiga hari ajah.
By the way ngomongin soal kangen aku jadi kangen sama satu hal, ajar. Hahahah, aku udah hampir tiga minggu nggak ikut pelajaran, mau nyaingin paskib kali! Akhir-akhir ini kita anak osis [periode 07/08….hiks2] lagek sibuk banget ngurusin proja hut smasa, belum juga bantuin pengukuhan anggota pasgara yang rencananya mau diadain besok [18 Agustus 07], belum juga ikut Bantu ngurusin sepeda hias dan sebagai tetek bengeknya, belum juga ngurusin… apa lagi yah? Adugh, udah serasa orang sibuk ajah. Tadi waktu aku abis nglayat istrinya pak Sulikin perpus yang meninggal bareng Nindy, di jus-jusan [tempat kongkow-nya anak kudus, nih..] aku liat mbak shavira sama mbak dimar… adugh… mereka ketawa-ketiwi coba! Sementara aku sama Nindy udah hampir mati stress. Aku ngiri banget sama mereka___*
Overall…
Met ultah ya…Indonesia!
uDah gA zAmanNya p0coN9 niE,,

Kemaren-kemaren kakak aku minjem film India, kontan aja aku ama adek ngejekin dia abis-abisan. aku tau banget dia gak suka film India, tapi apa yang ngebuat dia jadi minjem tuh film? Kalo ga salah judulnya [in English] a Love that broke all the relationship, kayaknya sih. yang main Shahrukh Khan sama Rani Muk__bla bla bla. aku ga tau namanya___^
Pas aku ngejekin kakak aku, dia bilang kalo tuh film direkomendasiin mas Ari. Adugh, aku nambah kaget nih. Masa mas ari rekomendasiin film India? Kata kakak aku sih ma sari bilang kalo alur film itu kayak closer-nya Julia Roberts. Begitu aku denger nama Julia Roberts [adugh… kalo aku cowok mungkin dia udah aku gebet dari dulu, sayang aku cewek__^] ilfil aku langsung lenyap seketika.
Abis aku nonton film itu…
Ternyata…
aku ga nyangka India udah sampe sejauh itu industri perfilmannya. Emang sih masih ada aja joged-jogedan [yang pasti selalu aku cepetin] tapi overall ga gitu buruk tuh film. Ya…not bad lah.
Dan…
aku ngerasa prihatin ama Indonesia. Sori-sori ajah ya, kebanyakan sineas kita tuh udah serasa paling top gitu. Kalo pas launching film [misalnya ajah film horror] mereka tuh bilang nih film horror banget. Nih film bagus banget. Nih film bla…bla…bla… adugh! Padahal juga kayak film horror kebanyakan yang masih pake pocong, suster ngesot, kuntilanak gitu..
Makanya… kalo aku minjem film aku takut kalo mau minjem film Indonesia. Takut kecewa. Sering banget tuh kalo aku minjem film horror Indonesia ga aku tamatin sampe akhir. Malah ga ada. Menurut aku film kita yang not bad tuh dikit banget. Kayak arisan, denias, berbagi suami, gie, dan aadc, itu salah-satu film-film yang emang digarap dengan serius. Lainnya Cuma film ecek-ecek yang kalo di Hollywood tuh yang buat anak-anak sma pake handycame.
Hehe…
Ngritik tuh emang enak banget yah__^
::pasgara::

kemarin (18-19 Agustus 07) kita [anak pasgara periode 06/07] ngadain pengukuhan anggota pasgara periode 07/08. Hmh, banyak banget yang mesti kita lakuin agar kegiatan ini tuh bisa berlangsung dengan semestinya. Sebelumnya ada devil yang berukuran small yang ga pengen acara ini berlangsung [hwhehehe] di malem hari. Tapi, berkat kerja keras dan keyakinan, kita bisa ngewujudin apa yang semestinya memang harus terjadi, di malem hari.
Buat aku pribadi excited banget sama acara ini [karena memang acara sendiri dan udah direwangi eyel-eyelan sama pihak-pihak yang ngeyel__^]. Yang paling memorable buat aku tuh waktu malem hari sama waktu pengukuhannya itu. Itu…bener-bener memorable.
Pas malem hari kan ada acara malem gitu, buat pemantapan mental adek-adek calon pasgara. Sebelum acara malem itu, kita nyanyi-nyanyi eror diiringi Wahyu, gitaris kita… ceilah! Hmmh… semua lagu kita coba. Dari mulai lagu kayak miliknya peterpan sampai lagu-lagu barat yang rumit. Abis itu, tepat pas mid-night, kita bangunin adek-adek kelas dan mereka harus ngejalanin acara inti dari pengukuan ini… pemantapan mental. Jadi mereka harus ngiterin sekolah gitu, sendirian dan di malem hari. Kita, anak senior yang punya gawe udah mempersiapin semuanya, termasuk kita stand by di mana gitu. Tapi, malem itu aku ngerasa ada yang nggak beres sama salah satu diantara kakak kelas tiga yang kami panggil jadi tamu, mas Fuad. Semaleman dia tuh pucet banget. Pucet banget. Dia tuh emang punya sumthin gitu deh. Karena emang dasarnya sibuk banget, aku ga mikir yang macem-macem. Yakin aja, Fel!
But, ditengah-tengah acara, lampu aula tiba-tiba ajah hidup, padahal nggak ada yang idupin… bloody hell!. Kita, aku dan beberapa anak, yang jaga di pos pertama dan kebetulan pos kita itu deket dengan aula. Dan untungnya, mas Fuad ada di sana. Setelah suasana kembali mereda, dia ngomong-ngomong sama aku. Dia bilang, malem ini mereka udah bener-bener kelewatan. Bener-bener berani. You know wot I mean with mereka?
God damn!
Siapa coba yang nggak keder setelah dibilangin kayak gitu.
Tapi,
Kita [walaupun takut] nggak boleh nunjukin rasa takut kita di depan adek kelas. Kita udah yang kayak lagunya peterpan gitu deh… menunggu pagi! Hwehehehe.
Finally, pagi akhirnya datang juga.
Tau nggak sih, pagi itu aku nemuin sesuatu yang semula akan luntur dariku, nasionalisme. Patriotisme. Yup.
Jadi pas puncak acaranya, mereka disuruh bikin lingkaran dengan tangan yang saling berpegangan, nggak boleh ada kejadian mereka melepaskan pegangan itu hingga susunan tersebut bukanlah suatu lingkaran lagi. Mereka harus membentuk lingkaran yang tak memiliki akhir, yang tak berujung. Pokoknya, setelah mereka kita kerjain [bentak-bentak], kita suruh mereka nutup mata dan nyanyiin lagu Syukur. Nyanyiin lagu syukur terus-menerus. Dan diem-diem kita masuk ke dalem lingkaran itu dan ngukuhin mereka jadi anggota pasgara. How? Jadi adit tuh bawa bendera merah putih dan kita tuh ngehampirin anak –anak satu per-satu. Dengan masih menyanyikan lagu syukur, Pertama, mereka yang akan kita sematin lencana pasgaranya, kita suruh buka mata, terus hormat pada bendera merah putih. Lalu kita sematin lencana pasgara ke baju mereka dan setelah itu, mereka harus nyium bendera merah putih.
Aku yang kebetulan juga ada di dalem lingkaran itu, ngerasa sesek pas liat adek-adek nyium bendera merah-putih. Mereka nangis. Mereka nyium bendera itu dengan penuh perasaan. Bener-bener tulus.
SIXTY SIX

Beberapa hari yang lalu aku nonton film sixty six, pertama bingung ini film tentang apa yaw? Kok judulnya sixty six. Ternyata, sixty six itu adalah taun di mana Inggris menjadi champion di world cup.
Film ini menceritakan tentang anak bernama Bernie yang akan mengadakan pesta Barmitzvah-nya. Sekedar kasih tau aja, barmitzvah itu salah satu tradisi buat orang Yahudi saat mereka sudah masuk dalam fase dewasa, fase di mana mereka menjadi pria. Dan tradisi itu berupa pesta, selain pesta ya barmitzvah-nya itu yang di gereja yahudi. Barmitzvah itu hari paling istimewa dalam hidup setiap pria Yahudi, jadi mereka selalu berusaha untuk menampilkan yang terbaik. Si Bernie sendiri udah nyusun acaranya kayak gimana, dan segala tetek bengeknya. Singkatnya, dia yang dalam kehidupan sehari-hari tuh nggak diperhatiin sekitar pengen banget pada hari itu menjadi perhatian.
Bernie emang bocah yang aneh, freak dan cupu. Di mana-mana selalu jadi bahan kalah-kalahan. Di scene pertama aja diceritain pas pemilihan anggota tim sepak bola dan dia dipilih yang terakhir. Dan kayaknya, peruntungan si Bernie yang selalu nggak diperhatiin itu menurun dari bokapnya, Bernie tuh punya bokap yang aneh banget, boring. Ayahnya diceritain agak geblek gitu dan selalu mendapat perhatian di bawah adiknya, si Jimmy. Ada cerita lucu tentang ayahnya, yang selalu pake celana dalem dan baju dalem aja pas makan gara-gara takut bajunya kotor, yang kalau nyetir kecepatannya nggak lebih dari 25 dan takut dengan anjing.
Masalah pertama muncul saat Bernie sadar pesta Barmitzvah-nya bertepatan dengan final world cup 66, nah… otomatis kalau inggris masuk final nggak bakalan ada yang datang ke pesta barmitzvah-nya. Mulai saat itu, dia berubah menjadi maniak bola. Wits, tunggu dulu, bukan ndukung tim negaranya –Inggris- dia malah sebisa mungkin berharap Inggris cepet kalah dan nggak masuk final.
Masalah final world cup itu belum juga selesai, ada masalah lain, usaha bokap-nya ngalami masa buruk [yang diperparah dengan kebakaran rumahnya yang nyebabin tabungan bokapnya yang disembunyiin di loteng kebakar] hingga dia akhirnya harus ngadain pesta barmitzvah itu di rumah. Bener-bener udah jatuh ketimpa mangga pula, [ tangga ding__^ ]
Dan…
Pas tanggal 30 itu, ternyata Inggris masuk final. Udah deh, tamu-tamunya satu-persatu pada nelpon dan bilang berbagai macem alesan, mulai dari sakit, pegawai cuti hingga yang nonsense sekalipun… pergi ke Fiji! Bloody hell, poor Bernie [hiks,hiks]
Dan…
Di pesta barmitzvah-nya, dikit banget orang yang dating [itupun Cuma nenek-nenek dan kakek-kakek ajah].
Udah deh liat aja,
Apalagi kalau pengen liat penggalan-penggalan match di world cup 66, di sixty six juga ada kok.
Yang paling memorable di film ini pas si Bernie latihan pidato di kamarnya. Lumayan kesian… hehe
Memorable quote itu pas Rabbi Ivanov [kalau nggak salah namanya itu__^] ngomong think about who you are, and who you want to be. Gara-gara quotes itu aku jadi mikir bout my future…
Abis denger kata-kata itu, aku langsung tertohok…
who I want to be?
Rating buat film ini… tiga dari lima deh..
Bdw lagi seneng dengerin creep nya Radiohead nih… bagus banget,
Apalagi yang..
I wish I was special,
You're so fucking special,
I'm a creep,
I'm a weirdo
Wot the hell am I doing here?
I dun belong here

Sabtu, 11 Agustus 2007

5 Agustus 2007

hari ini aku nangis,
ya, setelah sekian waktu tidak menangis
akhirnya......
..... aku menangis juga

aku nangis karena mereka,
karena mereka sungguh-sungguh sangat berharga bagiku,
karena mereka sungguh-sungguh sangat penting,
hingga kepergiannya akan memberikan dampak yang
-mungkin-akan luar biasa besar.
mereka telah memberikan dampak itu sebelumnya,
sesuatu yang mendobrak sebagian sisi dari dalam diriku untuk
berubah, saat aku bertemu dan mengenal mereka.

dulu,
setahun yang lalu
aku sama mereka disatukan oleh osis
dulu,
setahun yang lalu aku bener-bener nggak
tau dampak apa yang akan mereka berikan padaku.

setahun tuh bukan waktu yang relatif lama, meskipun iya
setahun juga bukan waktu yang cepat.

dan,
setelah setahun mereka menjabat [kecuali mbak shavira, dia dua
taun, just like me and sera], mereka demisioner [masa akhir jabatan]. Aku sama sera juga
demisioner, masalahnya...
... kita cuma demisioner satu minggu.
sementara mereka demisioner untuk selamanya.

dan,
tadi kita rame-rame ke kampung daun.
semula semua baik-baik aja,
karaoke-an,
aku nyanyi i'll be missing you-nya puff daddy
versi ancur__^

dan,
abis maem, kita flashback setaun yang lalu
aku uda yang bener-bener nangis heboh banget.

bayangkan,
apa yang akan kamu rasakan seandainya kamu akan kehilangan
comfort zone kamu?
comfort zone yang telah kamu bangun selama setaun?
comfort zone yang tercipta karena mereka.
Mereka yang telah setaun nangis bareng sama kamu
mereka yang telah setaun ketawa bareng kamu
mereka yang telah setaun ngadepin masalah bareng kamu.

dan,
hari itu aku harus siap kehilangan comfort zone itu.

sontrek aku hari ini..
every step i take,
every move i make,
every single day
every time i pray
i'll be missing you

thinking of the day
when you went away
what a life to take
what a bond to break
i'll be missing you.

harpot5

20 Juli 2007

Hari ini aku bolos skul biar bisa nonton harpot5__^
pathetic!

sebenernya ga pengen bolos sie, tapi tiket uda terlanjur dibeli dan dapet yang jam setengah duabelas siang. Aku sama sodara uda dari kudus jam 10... damn! pake macet segala... akhirnya sampai di Eplaza jam dua belas-an gitu. kita uda yang lari-lari gitu, kayak orang balapan__^

dari mulai markirin mobil, cepet-cepet
dari parkiran lari,
naik tangga...
dan... kita telat.

aku uda yang ngedumel-dumel gitu deh,
abis adegan dementor yang di little w aja kita ga kebagian.

but,
setelah liat sampai akhir, aku malah kecewa.
kenapa tadi kudu bolos skul segala...

jelek banget harpotnya...
jauh dari imagi aku pas baca dulu,

buat david yates [yang dengan bangga bilang lum pernah baca bukunya, dasar__^]
kalau pengen bikin film bagus mbok ya dibuat serius dikit,
masa di film harry ma temen-temen hampir ga pernah
pake baju sihir? muggle mulu!

huh...
penantian panjang selama bertahun-tahun malah jadi
kecewa,
buat aku... rating film ini 2,5 dari 5!

They are the reason, I do what do and I did what I did

Goo Goo Dolls - Iris