::BIG FISH::
Pertama kali, film ini direkomendasikan sama mas yang jaga di Ultra. Udah lama banget. Tapi, baru kemarin aku nonton film. Dan… ini film yang penuh mimpi. Its more like a fairy tale, than a drama I think. Ini film unreal kedua setelah Harry Potter yang aku nggak boring nontonnya. Unreal, fantasi. Aku emang nggak suka sama film-film fantasi –except harrry potter-. Yah… nggak suka aja sama film-film kayak Charlie and The CF, Batman [huh… mana ada tuh kota kayak Gotham City di sini] dan film-film lain yang nggak bisa dijelaskan secara logis. Kalo kayak Spiderman kan masih bisa ditangkap nalar, nah kalau Batman?
Well, singkatnya aku nggak boring sama film ini. Mungkin karena ada seorang William Bloom yang bener-bener unbelievable, amazing! Entahlah, dia mungkin terlalu perfect untuk dapat hidup di dunia yang sesungguhnya.
William Bloom [yang senior diperanin Albert Finney, yang teen sama Ewan McGregor] tuh pria yang punya ribuan kisah buat diceritain, yang ironisnya, karena ribuan kisah itulah anaknya sendiri, William Bloom Jr. [Billy Crudup] sampai menganggap semua itu palsu, semua itu kebohongan yang besar. Emang sih diantara cerita-cerita itu ada yang palsu [ termasuk kisah lahirnya si Bloom Jr], tapi sebagian besar juga asli [yang baru diketahui Bloom Jr di pemakaman ayahnya, like… Karl the giant, Ping sama Ling, si Penyair].
'They say when you meet the love of your life, time stopped and that's true'
Quote itu muncul saat si William Bloom [yang tua] liat Sandra[istrinya, Jessica Lange] untuk pertama kalinya di sirkus. Dan itu mungkin nggak lebih dari lima menit, tapi bisa mempengaruhi tiga tahun hidupnya. Tiga tahun hidupnya? Yup, tiga tahun. Bayangkan, tiga tahun adalah waktu yang kuperlukan untuk menyelesaikan studi di senior high, sementara sekarang yang baru berjalan satu setengah tahun sudah kerasa lama banget. Si William Bloom setelah liat Sandra untuk pertama kali nanya ke orang yang punya sirkus-an itu, siapa nama si Sandra dan rumahnya [pas it kan lum tahu…]
Orang yang punya sirkus [ yang ternyata saat di malam hari bertransform menjadi anjing hutan, lho kok? Bingung kan… hehe ] ngebuat semacam perjanjian sama William Bloom yang intinya, dia akan memberitahu satu hal tentang perempuan itu sebulan sekali asalkan William kerja di sirkus-an miliknya, siang dan malam tanpa gaji. William yang memang orang yang serba spontan dan mengejutkan menerima perjanjian itu. Dan selama tiga tahun total dia menerima 36 informasi tentang Sandra sebelum akhirnya dia melamar Sandra, yang ironisnya… She's in gate. William nggak nyerah karena itu udah sifatnya, dia tetep aja kukuh sama pendiriannya. Tetep aja berjuang untuk dapetin hati Sandra, yang aku yakin hampir semua wanita di dunia ini akan tersanjung karena perjuangannya. Kayak, dia ngukir kata-kata saying di langit pakai pesawat agar si Sandra bisa liat. Atau saat dia nglamar Sandra untuk kedua kalinya, pagi hari… saat Sandra ngebuka mata dan dia buka jendela… di halaman rumahnya udah ada puluhan ribu bunga bakung kesukaannya dengan William Bloom berdiri di tengah. Hmmh… what a lucky girl.
Bayangkan seandainya ayahmu cerita hal-hal macam itu ke kamu, dapatkah kamu mempercayainya? Dan itulah yang dirasakan William Bloom Jr, dilema. Semakin lama dia menjadi semakin bingung, dia tidak bisa memisahkan mana yang fakta dan yang nggak dari ayahnya. Yang saat suatu hari dia nanya ke ayahnya, ayahnya malah bilang… itu kegagalanmu kalau kau nggak bisa memahaminya [pokoknya kayak gitu quote-nya]. Siapa yang nggak mangkel dibales kayak gitu coba?
Dan, William Bloom Jr. mulai mencoba menarik benang merah dari semua cerita ayahnya. Semua berawal saat dia menemukan dokumen tentang Jennifer di Spectra [kota fantasi yang juga pernah diceritakan ayahnya], dan saat William mengunjungi Jennifer di Spectra, dia menemukan salah satu fakta. Dari cerita ayahnya. Bahwa Spectra itu memang benar-benar ada. Hmh… it was.
Kemudian,
Satu per-satu dia sadar bahwa memang cerita-cerita yang diceritakan ayahnya itu benar. Seperti Karl the giant, si kembar Ping&Ling, si penyihir dan sebagainya.
He's really a Big Fish.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar